6. TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SERTA UPAYA PEMECAHANNYA

 


A. Pengertian Problematika dan Tantangan

Dalam konteks pengembangan profesionalisme guru, istilah "problematika" dan "tantangan" merujuk pada kondisi atau situasi yang menghadirkan hambatan atau kesulitan dalam mencapai tujuan atau keberhasilan. Problematis dan tantangan merupakan aspek yang sangat penting untuk dipahami dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan profesionalisme guru.

Menurut Bahari, problematika merujuk pada segala sesuatu yang menyulitkan atau menghambat tercapainya tujuan atau keberhasilan dalam suatu konteks tertentu. Sedangkan, tantangan adalah situasi atau kondisi yang menuntut individu atau organisasi untuk beradaptasi, berinovasi, atau mengatasi hambatan demi mencapai tujuan yang diinginkan.[1]

Dalam konteks pendidikan, problematika dan tantangan dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti kurangnya sumber daya, perubahan kurikulum, keragaman siswa, atau tuntutan masyarakat yang terus berkembang. Keduanya merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan dan diatasi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan profesionalisme guru.

Dengan memahami arti problematika dan tantangan secara mendalam, guru dapat lebih siap menghadapi berbagai tantangan yang muncul dalam lingkungan kerja mereka dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi hambatan tersebut.


B. Problematika guru

Problem yang dialami oleh para guru menjadi dua kelompok besar: problem internal dan problem eksternal. Problem internal merujuk pada masalah-masalah yang berasal dari dalam diri guru sendiri, seperti kemampuan mengelola kelas, motivasi, dan keterampilan mengajar. Sedangkan, problem eksternal adalah masalah-masalah yang berasal dari luar guru, seperti kurangnya dukungan dari pihak sekolah atau kurangnya sumber daya yang memadai.

1. Internal

a.    Menguasai bahan/materi: guru perlu merancang dan menyiapkan bahan ajar atau materi pelajaran dengan cermat, baik, dan sistematis untuk memastikan proses pembelajaran efektif.

b.    Mencintai profesi keguruan: guru harus memiliki komitmen dan keinginan kuat untuk menjadi guru yang baik, karena peran guru sangat penting dalam pembentukan karakter dan perkembangan siswa.

c.    Keterampilan mengajar: guru perlu memiliki berbagai keterampilan mengajar, termasuk kemampuan mengelola kelas, menggunakan media pembelajaran, dan menilai hasil belajar siswa.

d.    Menilai hasil belajar siswa: evaluasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang sejauh mana keberhasilan siswa dalam belajar dan keberhasilan guru dalam mengajar.

2. Eksternal

Faktor-faktor eksternal lainnya yang mempengaruhi semangat kerja guru meliputi:

1.    Volume upah kerja: upah yang memadai dapat memenuhi kebutuhan guru dan meningkatkan motivasi mereka dalam memberikan pengajaran yang berkualitas.

2.    Suasana kerja: iklim kerja yang menyenangkan dan memberikan dorongan positif dapat meningkatkan semangat dan kinerja guru.

3.    Pemahaman dan sikap di kalangan pekerja: adanya pemahaman dan dukungan dari rekan kerja serta sikap jujur dan dapat dipercaya dari pimpinan merupakan faktor penting dalam meningkatkan motivasi dan kinerja.

4.    Penghargaan terhadap prestasi: pengakuan dan penghargaan atas prestasi yang dicapai oleh guru dapat meningkatkan motivasi dan semangat kerja.

5.    Sarana penunjang kesejahteraan fisik dan mental: adanya fasilitas seperti tempat olahraga, masjid, dan area rekreasi dapat meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental guru.[2]

C. Tantangan Profesionalisme Guru

Berikut beberapa tantangan utama yang dihadapi guru:

1. Perkembangan Teknologi yang Pesat:

a.    Era digital menuntut guru untuk melek teknologi dan mampu mengintegrasikannya dalam proses pembelajaran.

b.    Guru perlu mempelajari platform dan aplikasi edukasi baru, serta mengikuti tren pembelajaran online yang terus berkembang.

c.    Tantangan dalam memastikan aksesibilitas teknologi yang merata bagi seluruh siswa.

2. Kurikulum yang Dinamis:

a.    Kurikulum pendidikan yang terus diperbarui dan berubah mengharuskan guru untuk selalu belajar dan beradaptasi.

b.    Guru perlu memahami dan menerapkan kurikulum baru secara efektif, serta menyusun bahan ajar yang relevan dengan kebutuhan zaman.

c.    Tantangan dalam menyesuaikan metode pembelajaran dengan tuntutan kurikulum yang baru.

3. Kebutuhan Belajar Siswa yang Beragam:

a.    Generasi Z dan Alpha memiliki karakteristik dan gaya belajar yang berbeda dengan generasi sebelumnya.

b.    Guru perlu memahami keragaman ini dan menerapkan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa, serta mengakomodasi berbagai gaya belajar.

c.    Tantangan dalam memenuhi kebutuhan belajar semua siswa secara individual.

4. Ekspektasi Tinggi Masyarakat:

a.    Masyarakat memiliki ekspektasi tinggi terhadap peran guru, tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing, motivator, dan teladan bagi siswa.

b.    Guru dituntut untuk menunjukkan profesionalisme dalam mengajar, serta memiliki moral dan kepribadian yang baik.

c.    Tantangan dalam menyeimbangkan berbagai ekspektasi dan tuntutan dari berbagai pihak.

5. Kurangnya Dukungan dan Apresiasi:

a.    Guru masih sering dihadapkan dengan berbagai kekurangan dalam hal sarana dan prasarana penunjang pembelajaran.

b.    Kurangnya dukungan dan apresiasi dari pemerintah dan masyarakat terhadap profesi guru.

c.    Beban kerja guru yang tinggi dan gaji yang belum sepadan dengan dedikasi dan pengorbanan mereka.

Tantangan utama yang dihadapi guru meliputi perkembangan teknologi yang pesat, kurikulum yang dinamis, kebutuhan belajar siswa yang beragam, ekspektasi tinggi masyarakat, dan kurangnya dukungan dan apresiasi terhadap profesi guru.

D. Solusi Menjadi Guru Profesional

Untuk menjadi guru yang profesional, ada beberapa solusi yang dapat diambil:

1.    Pendidikan dan Pelatihan: Mengikuti pendidikan dan pelatihan yang terus-menerus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pendidikan. Ini termasuk mengikuti program pendidikan formal, seminar, workshop, dan sertifikasi profesional yang relevan.

2.    Refleksi dan Pembelajaran Berkelanjutan: Melakukan refleksi terhadap pengalaman mengajar dan terus-menerus melakukan pembelajaran berkelanjutan untuk memperbaiki praktik mengajar. Ini melibatkan evaluasi diri, diskusi dengan rekan sejawat, dan pencarian informasi baru.

3.    Pemanfaatan Teknologi: Mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas dan daya tarik pembelajaran. Guru perlu memahami dan menguasai berbagai alat dan platform teknologi pendidikan yang ada.

4.    Kolaborasi dengan Rekan Sejawat: Berkolaborasi dengan rekan guru lainnya untuk bertukar pengalaman, ide, dan sumber daya. Diskusi dan kerjasama antar guru dapat membantu meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran.

5.    Komunikasi Efektif dengan Siswa dan Orang Tua: Membangun hubungan yang baik dengan siswa dan orang tua, serta menjalin komunikasi yang efektif untuk mendukung proses pembelajaran. Ini termasuk memberikan umpan balik yang konstruktif dan terbuka.

6.    Pemahaman Kurikulum dan Kebutuhan Siswa: Memahami dengan baik kurikulum yang berlaku dan kebutuhan belajar siswa. Guru perlu mengembangkan bahan ajar yang relevan, menyesuaikan metode pengajaran, dan mengakomodasi gaya belajar yang beragam.

7.    Etika Profesi dan Moralitas: Mematuhi etika profesi guru dan menunjukkan moralitas yang tinggi dalam praktik mengajar. Ini mencakup menghormati hak siswa, menghindari diskriminasi, dan bertindak secara profesional dalam setiap situasi.

Dengan menerapkan solusi-solusi ini secara konsisten, seorang guru dapat meningkatkan profesionalisme mereka dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam memajukan dunia pendidikan.



[1] Bahari, A. Z. Problem-Based Learning dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar. (Jurnal Pendidikan, 1(2), 2015). Hal. 45-56.

[2] Wibowo, C. H. Problematika Profesi Guru dan Solusinya Bagi Peningkatan Kualitas Pendidikan di Mts Negeri Nguntorinadi Kabupaten Wonogiri. (Surakarta: IAIN Surakarta, . 2014) hal. 19-23.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7. PROSPEK PROFESI GURU DI MASA DEPAN

10. PERKEMBANGAN PROFESI KEPENDIDIKAN DI INDONESIA

0. DAFTAR ISI BUKU PENGEMBANGAN PROFESI KEGURUAN