8. SUPERVISI KEPENDIDIKAN
A.
Pengertian
Supervisi Pendidikan
Kata supervisi
berasal dari bahasa Inggris supervision yang terdiri dari
dua kata, yaitu super dan vision. Yang mengandung pengertian melihat dengan
sangat teliti pekerjaan secara keselurhan. Orang
yang melakukan supervisi disebut supervisor.
Menurut para ahli
diantaranya:
1. Ben M. Harris,
dalam bukunya Supervisor Behaviour in
Education 1975[1] menyatakan bahwa supervisi apa yang personalia sekolah lakukan dengan orang dewasa dan alat-alat dalam rangka mempertahankan ataumengubah pengelolaan sekolah untuk
mempengaruhi pencapaian tujuan
instruksional sekolah. Supervisi mempunyai impact dengan pelajar melalui
perantaraan orang lain dan alat.
2. Drs. Ngalim Purwanto, dkk, dalam bukunya Administrasi
Pendidikan, 1979.[2] menyatakan: supervisi adalah
aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka
secara efektif.
3 |
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat dikemukakan secara sederhana bahwa supervisi pada dasarnya adalah upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
4 |
B.
Tujuan dan Sasaran
Supervisi Pendidikan[3]
Di bawah ini akan digambarkan secara
ringkas tentang tujuan dan sasaran supervisi pendidikan yang harus dicapai. Tujuan
supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar mengajar
secara total, ini berarti bahwa tujuan supervise tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar
guru, tapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas, termasuk
didalamnya pengadaan fasilitas-fasilitas, pelayanan kepemimpinan dan pembinaan human relation yang baik
kepadda semua pihak yang terkait.
Berdasarkan rumusan diatas, maka
kegiatan supervise pendidikan pada dasarnya diarahkan pada hal-hal sebagai berikut:
1.
Membangkitkan dan merangsang
semangat guru dan pegawai sekolah dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik.
2.
Mengembang dan mencari
metode-metode belajar mengajar yang baru dalam proses pembelajaran yang lebih baik dan lebih
sesuai.
3.
Mengembangkan kerjasama yang
baik dan dalam lingkungan sekolah harmonis antara guru dengan siswa, guru dengan sesama guru,
guru dengan kepala sekolah dan seluruh staf sekolah yang berada dalam
lingkungan sekolah yang bersangkutan.
5 |
Fungsi kepemimpinan melekat pada seorang
supervisor karena dia adalah pemimpin. Begitu pula pengawasan, karena pada
hakekatnya supervisor adalah pengawas yang tugas pokoknya melakukan pengawasan.
Sedangkan fungsi pelaksana terdapat pada supervisor, karena ia adalah pelaksana dilapangan
yang dalam istilah bukunya adalah pejabat fungsional, sama halnya dengan guru dan kepala
sekolah.
Pelaksanaan pengawasan Pendidikan Agama
Islam memiliki sasaran yang spesifik, yakni:
1. Pengawasan atau pelaksanaan pegembangan
kehidupan beragama di TK dan atas pelaksanaan tugas guru pendidikan agama Islam pada sekolah umum (SD,
SMP, SMA dan SMK) terlaksana dengan
lancar, aman dan bermutu sesuai dengan volume dan frekuensi yang telah
ditetapkan
2. Efesiensi dan efektivitas pelaksanaan
pendidikan agama Islam pada sekolah umum (TK, SD, SMP, SMA, dan SMK) tercapai pada setiap
semester sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan
3. Wawasan, kemampuan professional dan kerjasama guru pendidikan agama Islam pada sekolah umum meningkat pada
6 |
Berdasarkan pada sasaran yang telah
dijelaskan di atas, maka timbullah suatu indikasi dalam pencapaian keberhasilan pelaksanaan
pengawasan yag spesifik pula diantaranya sebagai berikut:
1. Pengawasan terlaksana secara merata dan
aman sesuai dengan volume dan frekuensi yang telah ditetapkan
2. Kondisi objektif tentang sikap
professional Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) pada Sekolah Umum diketahui secra jelas
3. Kondisi objektif tentang kemampuan
profesioanal Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) pada Sekolah Umum diketahu secara jelas
4. Informasi pencapaian hasil dan proses
belajar mengajar di tiap-tiap sekolah diperoleh secara cepat, tepat dan up to date
5. Informasi tentang kondisi objektif
pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah-sekolah diketahui secara jelas.
Secara garis besar tujuan supervisi
dapat dibedakan atas tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum menurut Rifai (1982) adalah
membantu guru meningkatkan kemampuannya
agar menjadi guru yang lebih baik. Selanjutnya Bafadal (1992) mengatakan bahwa tujuan supervisi adalah untuk
membantu guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan yang ditetapkan bagi
murid-muridnya. Menurut Rifai (1982) tujuan khusus supervisi adalah sebagai
berikut :
7 |
b. Membantu agar guru lebih menyadari dan
mengerti kebutuhan-kebutuhan siswa serta masalah yang dihadapinya.
c. Melaksanakan kepemimpinan efektif
dengan cara yang demokratis dalam rangka meningkatkan kegiatan profesional di
sekolah dan menjaga hubungan staf yang kreatif untuk meningkatkan kemampuan
masing-masing.
d. Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap
guru dan memanfaatkan dan mengembangkan keampuan tersebut.
e. Mambantu guru meningkatkan kamampuan
mengajar di depan kelas.
f. Membantu guru baru dalam masa
orientasinya supaya cepat dapat menyesuaikan diri dengan tugasnya dan dapat
mendayagunakan kemampuannya secara maksimal.
g. Membantu guru menemukan kesulitan
belajar siswa dan menemukan tindakan
perbaikannya.
C.
8
Fungsi Supervisi Pendidikan[4]
8 |
Setelah mengetahui dan memahami tujuan
dan sasaran supervise, maka hal penting lainnya yang perlu dikuasai pula oleh
para supervisor adalah fungsi-fungsi supervisi. Secara garis besar fungsi supervisi dapat
dikelompokkan dalam tiga bidang yaitu dalam bidang pendidikan, dalam bidang pengawasan dan
dalam bidang pelaksana.
Fungsi kepemimpinan melekat pada seorang
supervisor karena dia adalah pemimpin. Begitu pula pengawas yang tugas pokoknya
melakukan pengawasan. Sedangkan fungsi pepelaksana terdapat pada supervisor,
karena dia adalah para pelaksana dilapangan yang dalam istilah bukunya adalah pejabat
fungsional, sama halnya dengan guru dan kepala sekolah.
Untuk sekedar memperoleh gambaran
tenntang rincian dari fungsi-fungsi tersebut, dapat disimak pada uraian berikut:
1. Dalam fungsi kepemimpinan, seorang
supervisor hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut:
2. meningkatkan semangat kerja kepala
sekolah, guru dan seluruh staf sekolah yang berada dibawah tanggung jawab dan kewenangannya
3. mendorong aktifitas dan kreatifitas
serta dedikasi seluruh personil sekolah
4. mendorong terciptanya suasana kondusif
didalam dan diluar lingkungan sekolah
5. menampung, melayani dan mengakomodir
segala macam keluhan aparat kependidikan di sekolah tersebut dan berusaha membantu
pemecahannya
9
Dalam melaksanakan fungsi
pengawasan, seorang supervisor hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:
9 |
1. mengamati dengan sungguh-sungguh
pelaksanaan tugas kepala sekolah, guru, dan seluruh staf sekolah diketahui dengan jelas
tugas yang dilaksanankan itu sesuai dengan rencana atau tidak
2. memantau perkembangan pendidikan dan
pengajaran di sekolah yang menjadi tanggung jawab dan kewarganegaraanya termasuk
belajar sisiwa pada sekolah yang bersangkutan
3. mengawasi pelaksanaan administrasi
sekolah secara keseluruhan yang di dalamnya terdapat administrasi personil, admisistrasi
materil, administrasi kurikulum
4. disamping mengawasi, para supervisor juga
melaksanakan fungsi penilaian dan pembinaan terhadap berbagai aspek yang menjadi
tugas pokoknya.
Dalam melaksanakan fungsi pelaksana,
seorang supervisor memperhatikan kegiatan- kegiatan berikut:
1. melaksanakan
tugas-tugas supervisi/ pengawasan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2. melaporkan hasil supervisi atau
pengawasan kepada pejabat yang berwenang untuk dianalisis dan dirindaklanjuti mengamankan
berbagai kebijakan yang telah di tetapkan
D.
Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan
1. Pemberian orientasi anggota staf
2. Pelayanan murid
3. Hubungan masyarakat
4.
10 |
Menurut
Hendiyat Soetopo peran supervisor menujukkan adanya akstifitas supervisi antara
kepala sekolah dan guru meliputi kegiatan
pembimbingan, bantuan, layanan, serta pembinaan yang berkiatan dengan peningkatan kemampuan guru dalam
proses pembelajaran. Mengacu pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar
Pengawas
Sekolah, maka kepala sekolah sebagai supervisor diantaranya yaitu membantu guru dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi proses.
Menurut Made Pidarta upaya yang dilakukan oleh
supervisor dalam memberikan pekerjaan yang inovatif dan menantang, memberi penghargaan atas prestasi kerja guru, memberi
kesempatan berkreasi baik individu ataupun
kelompok, serta memberi kesempatan kepada guru untuk berpartisipasi dalam aktivitas sekolah.
Menurut olivia
peran supervisor yang utama ada 4, (1)sebagai koordinator, (2) sebagai
konsultan, (3) sebagai pemimpin kelompok, (4) sebagai evaluator.
Seorang
pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor nampak dengan jelas peranannya. Sesuai dengan pengertian hakiki dari
supervisi itu sendiri, maka peranan supervisor
ialah memberi support (supporting) membantu (assisting) dan mengikut sertakan (sharing).
Peranan
seorang supervisor ialaha menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga guru-guru merasa aman dan bebas, dalam mengembangkan
potensi dandaya kreasi mereka dengan penuh
tanggung jawab. Suasana yang demikian hanya dapat terjadi bila kepemimpinan dari supervisor itu bercorak demokratis buka
otokratis atau laissez faire.
Kebanyakan guru seolah-olah mengalaami kelumpuhan tanpa inisiatip dan daya kreatip karena supervisor dalam meletakkan interaksi
11 |
Kompetensi yang
harus dimiliki oleh supervisor
Untuk dapat
melaksanakan peran-peran tersebut, supervisor harus memilik beberapa kompetensi dan kemampuan pokok, yaitu berkaitan dengan
subtantive aspect of professional development,
dan professional development competency areas. Berkaitan dengan hakikat pengajaran, supervisor harus memahami keterkaitan berbagai
variabel yang berpengaruh.
(1) faktor-faktor organisasional
terutama budaya organisasi dan keberadaan tenaga profesioanal lainnya dalam lembaga pendidikan,
(2) berkaitan dengan pribai guru berkaitan
dengan pribadi guru,
menyangkut pengetahuan guru, kemmapuan membuata perencanaan dan mengambil keputusan, motivasi kerja, tahapan perkembangan atau
kematangan dan keterampilan guru,
(3) berkaitan dengan support system dalam
pengajaran yaitu kulrikulum, berbagai buku teks, serta ujian-ujian,
(4) siswa sendiri yang keberadaannya di dalam
kelas sangat bervariasi.
Dalam hal
adult development, supervisor harus menegtahui tahapan perkembanagan dan kematangan kerja seorang guru, tahapan perkembangan moral,
tahapan pengembangan profesional,
serta berbagai prinsip dab teknik pembelajaran orang dewasa.
Supervisor harus mengetahui ukuran kemajuan dan ke efektifan sebuah sekolah. Hal ini merupakan muara dari kegiatan yang dilakukan
12 |
Unsur-unsur
supervisi
Dengan
pengertian baru tentang supervisi yaitu semua upaya dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, maka yang menjadi
pelaku supervisi bukan lagi hanya pengawas dna
kepala sekolah tetapi beberpa pihak terkait dengan kegiatan pembelajaran diantaranya:
1) Pengawas
Pengawas adalah penanggung jawab utama atas
terjadinya pembinaan sekolah sesuai dengan jenis dan jenjang lembaga pendidikannya.
2) Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebagai supervisor, setiap
hari ia dapat secara langsung melihat dan menyaksikan kejadian, bahkan dengan langsung pula dapat
memberikan pembinaan untuk peningkatan.
3) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Tugas Wakasek Bidang Kurikulum ini adalah
mengurusi semua urusan yang berkaitan dengan
kurikulum dan pembelajaran.
4) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
Wakasek bidang kesiswaan adalah pejabat yang
dapat dikatakan paling akrab dengan seluruh kehidupan siswa. Dengan kedudukan itu yang bersangkutan
dapat elakukan upaya pembinaan secara
intensif, baik berdasarkan data yang diperolehnya sendiri maupun “titipan” dari
pihak lain, misalnya kepala sekolah dan guru-guru.
13 |
Wali kelas adalah personil yang bertanggung
jawab atas kemajuan siswa di kelas tertentu. Dengan kedudukannya itu wali kelas tentunya memiliki data
yang lengkap tentang keadaan siswa yang
terdaftar di kelas bersangkutan.
6) Petugas Bimbingan dan Konseling
Dalam kegiatan supervisi sekolah ini petugas
bimbingan dan konseling diberdayakan dan dihidupkan fungsinya sebagai pelaksana bimbingan studi,
yaitu mengolah data tentang hal- hal yang snagat
berkaitan dengan upaya meningkakan prestasi belajar siswa.
7) Petugas Perpustakaan
Petugas perpustakaan sebagai orang yang telah
ditunjuk dan diserahi tanggung jawab pengelola
perpustakaan dapat membantu peningkatan prestasi siswa melalui pemanfaatan bahan koleksi perpustakaan
[1] Beach, Don.M and Reinhartz.(2000). Supervisory Leadership: Focus on
Instruction. Boston: Allyn Bacon. Haris, Ben.M. (1975)
[3] Ngalim Purwanto, M. · Sutaadji Djojopranoto ; Edisi,
Cet. ke 14 ; Penerbitan, Jakarta : Mutiara Sumber Widya, 1992
[4] Depag RI, 2004, Administrasi dan Supervisi
Pendidikan. Jakarta.
Komentar
Posting Komentar